Apakah JPM Coin akan Menghancurkan XRP?

Sejak JP Morgan Chase mengumumkan peluncuran JPM Coin yang akan datang, ada banyak kontroversi tentang sifat cryptocurrency baru ini. Banyak orang di industri telah memprediksi bahwa JPM Coin akan membuat Ripple dan XRP gulung tikar. Ini karena walaupun belum ada informasi yang cukup tentang JPM Coin, rumor mengatakan bahwa crypto ini dimaksudkan untuk memfasilitasi transaksi keuangan seperti XRP.

Pernyataannya sekarang adalah, apakah JPM Coin akan membuat XRP mati?

Kompetisi antara JPM Coin dan XRP

JPM Coin akan dipatok ke USD. ini berarti JPM Coin adalah sebuah stablecoin. Ini akan digunakan oleh lembaga keuangan tersebut untuk memfasilitasi transaksi karena kurangnya volatilitas. Sementara JPMorgan masih belum merilis rincian tentang bagaimana tepatnya ini akan terjadi, namun, crypto ini akan mirip dengan cara kerja xRapid dan XRP Ripple.

Sejak awal, Ripple telah membuat tujuannya dengan jelas, yaitu untuk merevolusi sistem keuangan lintas batas saat ini dan mengambil sebagian dari pasar SWIFT. Protokol xRapid, yang menggunakan XRP sebagai likuiditas, telah menjadi inti dari proyek ini. Keuntungan dari protokol xRapid untuk bank adalah keinovatifan dan memperbanyak keuntungan. Selain itu, xRapid mempercepat penyelesaian pembayaran dan mengurangi biaya secara signifikan untuk penyedia layanan keuangan (bank) dan pengguna terakhir (customer).

Baca Juga: 10+ Peluang Usaha Rumahan Modal Kecil Dan Tips Untuk Memulai 2019

JPM Coin akan mengisi peran ini untuk kliennya seperti Ripple, namun, Forbes memberitahukan bahwa JPM Coin tidak akan mengambil alih XRP. Kontributor Forbes mengklaim bahwa JPM Coin tidak sama seperti aset digital tradisional. Meskipun dipatok ke USD, itu tidak terbuka untuk perdagangan, membeli atau menjual di bursa cryptocurrency seperti XRP. Pada kenyataannya, ini bukan stablecoin atau cryptocurrency.

Jadi, ini bukan persaingan langsung untuk XRP. Persaingan yang disajikan JPM Coin adalah Ripple Labs, perusahaan FinTech yang mengeluarkan XRP dan bukan cryptocurrency yang kita mengerti- XRP. Masalahnya adalah bahwa tekanan pada Ripple secara tidak langsung dapat memberikan tekanan pada XRP.

Ripple, JPM Coin dan SWIFT.

SWIFT sudah digunakan secara mendunia dan teknologi standar saat ini untuk layanan pembayaran lintas batas. Sementara SWIFT telah mendominasi pasar selama bertahun-tahun, jaringannya sendiri tidak efisien, lambat dan mahal. Daripada menggunakan xRapid, JP Morgan memilih untuk membangun teknologi blockchain sendiri.

Ini bukan hal yang bodoh karena JP Morgan sendiri adalah salah satu lembaga keuangan terbesar di dunia. Tidak mengejutkan apabila kita melihat lembaga keuangan besar lainnya akan membuat teknologi sendiri untuk transaksi lintas batas. Bank-bank ini akan membuat nilai pasar Ripple jatuh.

Baca Juga: JPMorgan Mengejek Bitcoin, Tetapi Mengeluarkan Koin Crypto Sendiri

XRP dapat dipengaruhi dalam dua cara berbeda. Pertama, XRP digunakan sebagai likuiditas untuk xRapid. Jadi, jika xRapid tidak lagi diperlukan, permintaan untuk XRP secara langsung akan menurun. Juga, jika Ripple mengklaim bahwa mereka tidak memiliki otoritas pusat atas XRP (cryptocurrency adalah terdesentralisasi), token ini masih terikat pada perusahaan Ripple.

Banyak investor mengatakan kesuksesan Ripple Labs karena XRP. Jadi, jika Ripple kehilangan kekuatan di pasar atau sektor keuangan lintas batas, investor pasti akan menjual XRP karena panik dan mempengaruhi harga sekaligus kaplitalisasi pasar XRP.

Namun, sudah banyak bank yang akan mengadopsi XRP, jadi orang-orang hanya bisa berspekulasi bagaimana JPM Coin akan mempengaruhi pasar transaksi lintas batas.

Disclaimer: Artikel ini hanya sudut pandang dari penulis dan penulis bukan penasihat keuangan. Cryptoharian, affiliasi, penulis, karyawan, subkontraktor adalah investor dari waktu ke waktu dan mungkin tidak mempunyai cryptocurrency yang ditulis. Anda harus melakukan pengecekan yang lebih detil sebelum melakukan investasi di pasar Bitcoin atau cryptocurrency.